Shadow

Tag: sholawat

PUJIAN SEBELUM SHOLAT; Haramkah

PUJIAN SEBELUM SHOLAT; Haramkah

KONSULTASI
Assalamu’alaikum wr wb, Saya ingin bertanya tentang puji – pujian / sholawat antara adzan dan iqomah. Di tempat saya (Kalimantan Tengah) pada umumnya, diantara adzan dan iqomah itu ada bacaan puji – pujian / sholawat ataupun istighfar. Bagaimanakah hukum puji pujian tersebut ? Mohon dijelaskan. Kemudian pada suatu waktu Imam masjid di tempat saya melakukan sebuah perubahan. Pada awalnya beberapa tahun silam, beliau melakukan puji – pujian tersebut terutama diwaktu shubuh dengan alasan menunggu makmum yang menuju masjid, Karena waktu itu masjid masih cukup sepi. Namun sekarang masjid cukup banyak makmumnya daripada sebelumnya. Kemudan Imam masjid di tempat saya juga membaca mengenai hadist yang berisi tentang sahabat Rasulullah SAW yang ditegur oleh Rasul Karena membaca Qur’an saat ma...
​REDAKSI SHALAWAT  BID’AH?

​REDAKSI SHALAWAT  BID’AH?

FIQIH
Oleh: DR.H.Fathul Bari*  Tafaqquh.com-Diriwayatkan dari Abu Mas’ud Al Anshari (AL-Badari) RA , beliau berkata, “Rasulullah SAW mendatangi kami tatkala kami sedang berada di majelis Sa’ad bin Ubadah RA. Maka Basyir bin Sa’ad RA bertanya kepada beliau : أَمَرَنَا اللَّهُ تَعَالَى أَنَّ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ “Allah telah memerintahkan kepada kami untuk bershalawat kepadamu, bagaimanakah kami mengucapkan shalawat kepadamu?” Abu Mas’ud berkata, “Kemudian rasulullah SAW terdiam beberapa lama, sehingga kami berangan-angan seandainya Basyir tidak bertanya kepada beliau. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ...
Kajian ٍSafinah ke-2

Kajian ٍSafinah ke-2

KAJIAN KITAB
MUQODDIMAH (Bagian kedua) Tafsir Basmalah Bismillahi  terdiri dari bi, ismi, dan Allahi. 'Bi' dalam ilmu nahwu adalah huruf jer yang berfaedah mushohabah ma'at tabarruk, yakni menunjukkan arti bersamaan dan mengaharap keberkahan. Huruf jer selalu berhubungan (ta'alluq) dengan fiil (aktifitas). Kalimat yang menjadi ta'alluq 'bi' ini biasanya disebutkan dalam lafadz, namun tak jarang pula dibuang sepeti pada bismillahi ini. Tidak menyebutkan ta'alluqnya 'bi' ini agar bismillah selalu berta'alluq dengan aktifitas apa saja yang dilalakukan. Ketika mengawali makan misalnya, maka bismillah berarti "bersamaan aku makan, aku mengharap keberkahan nama Allah", ketika minum artinya menjadi "bersamaan aku minum, aku berharap keberkahan nama Allah", dan seterusnya sesuai aktifitas apa yang dilakuk...