Shadow

Penulis: Muhtaddin Rahayu

Ngaji Safinah ke-17: Syarat-syarat berwudu (II)‎

Ngaji Safinah ke-17: Syarat-syarat berwudu (II)‎

KAJIAN KITAB
وعما يمنع وصول الماء إلى البشرة، وأن لا يكون على العضو ما يغير الماء، والعلم بفرضيته، وأن لايعتقد فرضا من فروضه سنة Syarat keempat: Tidak Terdapat Penghalang Air Menuju Kulit Syarat ini pada sebenarnya merupakan turunan dari syarat sebelumnya. Karena redaksi النقاء, memiliki dua tinjauan, شرعا (tinjauan syariat) dan حسا (tinjauan kasat mata). Kali ini kita akan fokus pada penghalang yang kasat mata. Penghalang ini meliputi hal-hal yang menempel pada kulit dan mengeras seperti lilin dan cat. Begitu pula duri yang tertancap di tubuh dapat menjadi penghalang ketika belum terbenam ke kulit. Kalau sudah maka bukan lagi sebagai penghalang karena sudah menjadi bagian dalam kulit. Permasalahan menarik terjadi dalam menyikapi kotoran yang berada di bawah kuku, apakah hal tersebut dapa...
Ngaji Safinah An-Najah ke-16 Syarat-syarat berwudu

Ngaji Safinah An-Najah ke-16 Syarat-syarat berwudu

KAJIAN KITAB
شروط الوضوء عشرة: الإسلام، والتمييز، والنقاء عن الحيض والنفاس Kebanyakan penulis syarah kitab Safinah An-Najah memberikan judul pasal ini sebagai syarat-syarat berwudu. Tujuannya agar serasi dengan redaksi yang digunakan Mushannif شروط الوضوء. Kendati demikian, bila ditelisik lebih dalam, syarat-syarat ini juga berlaku bagi mandi, tayamum, bahkan seluruh ibadah. Mari kita bahas lebih lanjut. Syarat Pertama: Islam Syarat pertama, Islam. Syarat ini tidak hanya berlaku dalam bersuci, tetapi juga dalam masalah ibadah. Karena Islam merupakan syarat niat, yang menjadi penentu keabsahan ibadah, seperti dalam hadis Sayyidina Umar yang telah diterangkan sebelumnya. Oleh karenanya, wudlu atau mandi wajib yang dilaksanakan oleh orang non-muslim tidak sah. Tetapi terdapat pengecualian, y...
Ngaji Safinah An-Najah ke-15 Fardhu-fardhu Mandi

Ngaji Safinah An-Najah ke-15 Fardhu-fardhu Mandi

KAJIAN KITAB
فَصْلٌ فِي الْغُسْلِ فُرُوْضُ الغُسْلِ اثْنَانِ: النِّيَةُ وَتَعْمِيْمُ البَدَنِ بِالْمَاءِ Mandi merupakan salah satu cara bersuci. Tujuan dari mandi ini tidak hanya memenuhi kewajiban syariat, yakni menghilangkan hadas, melainkan juga mengandung unsur sosial. Ini tercerminkan pada mandi sunah sebelum melakukan salat jumat. Alasan dianjurkan untuk melakukan mandi agar tidak mengganggu orang yang berada di sekitarnya saat melakukan salat. Seperti halnya wudu’, dalam mandi pun ada keharusan berniat. Baik mandi wajib, atau mandi sunah, seperti mandi di hari raya. Secara umum, keharusan niat pada suatu pekerjaan digunakan untuk membedakan antara ibadah, dan kebiasaan. Mandi merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia. Untuk membedakan antara rutinitas , dan mandi yang d...
Ngaji Safinah ke-14

Ngaji Safinah ke-14

KAJIAN KITAB, Uncategorized
Memandikan mayit. (Hal yang mewajibkan mandi–selesai) Muhtaddin Rahayu, Mahasantri Ma’had Aly An-Nur II Malang (فصل) موجبات الغسل ستة : إيلاج الحشفة في الفرج و خروج المني و الحيض والنفاس و الولادة والموت             Selanjutnya, hal yang mewajibkan mandi bagi laki-laki dan perempuan adalah meninggal. Kewajiban ini dibebankan pada orang yang masih hidup, bukan mayit. Karena bagaimana mungkin mayit diperintahkan untuk mandi?             Kewajiban mandi ini bermula dari hadis, اغْسِلُوْهُ ‌بِمَاءٍ ‌وَسِدْرٍ “Mandikanlah mayit dengan air dan dan Bidara.”             Hadis ini bemula dari peristiwa sahabat Nab...