Tafaqquh.com- Ada yang bertanya tentang dua ayat berikut, mengapa seruan untuk memohon ampunan dalam kedua ayat berikut menggunakan kata saari’uu dan saabiquu, adakah rahasia yang terkandung di dalamnya? Ayat yang dimaksud adalah:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿آلعمران: ١٣٣﴾
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Ali Imron: 133)
سَابِقُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ ﴿الحديد: ٢١﴾
Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Al Hadid: 21)
Sahabat Tafaqquh! Rahasia sebenarnya yang ada dalam al-Qur’an berada dalam ilmu Allah ﷻ termasuk aya diatas. Kami berusaha menjawab sebatas yang kami pahami dalam tafsir para ulama’. Semoga jawaban ini tidak keluar dari apa yang dikehendaki Allah ﷻ dalam firmannya, dan semoga diiringi dengan hidayah dari Allah ﷻ.
Sahabat tafaqquh! Setiap kata bahkan huruf dalam al-Qur’an selalu mengandung rahasia-rahasia, demikian pula pilihan kata pada ayat diatas. Rahasia sebenarnya hanya Allah yang maha Tahu. Kita hanya bisa menangkap isyaroh-isyaroh dari arti bahasa yang kita pahami.
Saari’uu artinya bergegaslah, bersegeralah dan saabiquu artinya berlomba-lombalah. Diantara hikmah yang bisa kita ambil dari penggunaan kedua kata ini adalah:
Pertama, Kinayah atau kata sindiran agar seseorang berusaha sekuat tenaga mendapatkan maghfiroh dari Allah ﷻ. Ibarat seseorang yang berlomba, maka ia harus punya ambisi untuk menang. Jangan hiraukan orang lain, jangan sampai kelalaian orang membuat kita lupa bahwa kita sedang berlomba. Fastabiqul khoirot ! Berlombalah dalam kebaikan! …. berlombalah untuk mendapatkan kedekatan kepada Allah ﷻ. Coba kita pikirkan! Kira-kira dibagian surga yang manakah kita berada? Bagian paling atas? Ah …. mungkinkah? Bukankah sudah ada para Nabi dan Rosul? Apakah pantas kita “berebut posisi” dengan para Nabi dan Rosul? Wah …. seberapa banyak amal kita? Apa yang bisa kita andalkan utk “bersaing” dengan para Rosul?
Bagaimana kalau dibawahnya? dibawahnya masih ada para sahabat Nabi Muhammad ﷺ dan juga sahabat dari para Nabi terdahulu. Dibawahnya lagi? halaah … masih ada para tabiin yang diantara mereka ada yang sholat hingga ribuan rakaat, berperang tanpa rasa takut, membaca al-Qur’an hingga khatam berulang kali hanya dalam satu hari, kehidupan zuhud mereka dan lain-lain. Dan … beliau-beliau ini ribuan bahkan jutaan jumlahnya. belum lagi para wali, para ulama’, orang-orang sholih dan seterusnya, dan seterusnya.
Lha kita? Apa yg kita punya? Apa yg sudah kita perbuat utk bekal akhirat? Seberapa banyak amal kita? Lalu, bandingkan lagi dengan mereka, para pendahulu kita!
Masih perpikir kita pantas dekat dengan Allah ﷻ ? Masih berpikir kita pantas dekat Rosululloh ﷺ? Paling banter kita “hanya” bisa dekat dengan guru-guru kita. Itupun kalau beliau-beliau mengakui kita sebagai muridnya.
Astaghfirullahal adhim …. Memikirkan hal itu rasa-rasanya kita sudah kehabisan “kapling”. Tapi tunggu dulu …. surga itu luas tak terhingga. Luasnya seluas langit seluas bumi. Dan yang terluas lagi adalah rahmatNya. Jadi masih ada harapan kita dapat tempat di sana, tapi ingat kita harus berlomba dengan jutaan manusia. Karena itu …. cepat-cepatlah! Jangan tunda-tunda! Mari berlomba, berlomba dalam kebaikan.
Kedua, Mengapa harus cepat-cepat, harus segera, harus saari’u? Karena bagi orang yang sadar, sebenarnya kita sedang berlomba dengan “maut”, apakah maut yang menghampiri kita sebelum datangnya maghfiroh … na’udzu billah. Ataukah kita telah mendapatkan maghfiroh dan surganya Allah sebelum maut menjemput.
Semoga ….
- RAGAM DEFINISI PUASA - April 20, 2020
- RAHASIA-RAHASIA PUASA I - Mei 8, 2019
- MENGGUNAKAN INVENTARIS MASJID - April 29, 2019