Tafaqquh.com- Ibnu Huzaimah dalam kitab shahihnya, Al-Bayhaqi dalam Syu’abul Iman, Ibnu ‘Adi dan Abu Hayyan meriwayatkan sebuah hadits yang berisi tentang pidato Rasulullah menjelang ramadlan. Hadits ini dinilai lemah oleh kebanyakan muhadditsin, namun hadits ini masih bisa gunakan dalam masalah fadlailul a’mal sebagai pendapat mayoritas ulama.
setidaknya riwayat ini patut kita renungkan sebagai pelecut semangat kita dalam menghadapi bulan Ramadlan.
Hadits tersebut diriwayatkan dari Salman al-Farisi; Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pada akhir bulan sya’ban berpidato:
يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم شهر مبارك فيه ليلة خير من ألف شهر جعل الله صيامه فريضة وقيامه تطوعا من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ومن أدى فريضة فيه كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه وهو شهر الصبر والصبر ثوابه الجنة وشهر المواساة وشهر يزاد فيه رزق المؤمن من فطر فيه صائما كان له مغفرة لذنوبه وعتق رقبتة من النار وكان له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شيئا يعطى الله هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن أو تمرة أو شربة من ماء ومن أشبع صائما سقاه الله من حوضى شربة لا يظمأ حتى يدخل الجنة وهو شهر أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار فاستكثروا فيه من أربع خصال خصلتان ترضون بها ربكم وخصلتان لا غنى لكم عنهما فأما الخصلتان اللتان ترضون بهما ربكم فشهادة أن لا إله إلا الله وتستغفرونه وأما اللتان لا غنى بكم عنهما فتسألون الله الجنة وتعوذون به من النار
“Wahai manusia! Telah datang pada kalian bulan yang agung. Bulan yang diberkahi. Didalamnya terdapatkan malam yang lebih utama dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa di bulan itu sebagai kewajiban. dan Ia menjadikan ibadah malam harinya sebagai penambah pahala. Barang siapa bertaqarrub di bulan itu dengan satu kebaikan maka (diberi pahala) seakan ia telah menunaikan satu kewajiban. Dan baraang siapa menunaikan ibadah fardlu maka (ia diberi pahala) seakan ia telah mengerjakan tujuh puluh ibadah fardlu diselain bulan itu. Bulan itu adalah bulan kesabaran. Dan kesabaran pahalanya adalah surga. Bulan itu adalah bulan keleluasaan. Yaitu bulan dimana rizqi orang-orang beriman ditambah. Barang siapa memberi makanan untuk orang yang berbuka puasa maka baginya (pahala) memerdekakan hamba sahaya dan pengempunan atas dosa-dosanya.
Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah. Tidak semua kami ini mampu memberi makanan untuk berbuka puasa.”
Rasulullah berkata, “Allah akan memberikan pahala tersebut kepada siapa saja yang memberi buka puasa (sekalipun hanya) satu cicipan susu, satu teguk air minum atau satu butir kurma. Dan barang siapa memberi makan orang yang berpuasa hingga kenyang maka hal itu menjadi pengampunan atas dosa-dosanya, dan Tuhannya akan memberinya minum dari telagaku dengan minuman yang ia tidak akan dahaga setelahnya selamanya. Ia pun mendapatkan pahala puasa seperti orang yang ia beri makanan berbuka tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.
Bulan itu adalah bulan dimana awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Barang siapa meringankan budaknya di bulan itu maka Allah akan memerdekakannya dari neraka.
Di bulan itu, perbanyaklah empat perkara. Dua perkara membuat Tuhan kalian ridla pada kalian. Sedangkan dua yang lain kalian tak bisa lepas darinya.
Dua perkara yang membuat Tuhan kalian ridla adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan padaNya.
Sedangkan dua hal yang kalian tidak bisa lepas darinya adalah kalian meminta surga dan memohon perlindunganNya dari neraka.”
اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسول الله
نستغفر الله
نسألك اللهم رضاك والجنة ونعوذ بك من سخطك والنار
- TINGKATAN NAFSU MANUSIA - Mei 7, 2019
- NAFSUMU MUSUHMU - Mei 6, 2019
- DOA UNTUK ANJING - Mei 5, 2019