Shadow

Islam itu Mudah, Kalau Kita Memahaminya

Vicky Syahrul Hermawan

(Mahasantri Mahad Aly An-Nur II Al-Murtadlo Malang/Semester 5)

Sebaik-baik nilai ajaran Islam adalah yang paling mudah diaplikasikan umat pemeluknya. Begitulah pesan Nabi kepada kita. Lebih lengkapnya, pesan tersebut bisa dilihat melalui teks hadis di bawah ini,

إنَّ خَيْرَ دِينِكُمْ أَيْسَرُهُ إنَّ خَيْرَ دِينِكُمْ أَيْسَرُهُ

”Sebaik-baik (ajaran) agama (yang kalian peluk) adalah yang paling mudah (dilakukan).” (HR. Imam Ahmad)

Imam As-Suyuthi, di dalam kitab Asbah wa Nadhair, menyertakan hadits di atas sebagai dasar untuk mengaplikasikan salah satu kaidah pokok di dalam kajian Qawaidul al-Fiqh. Kaidah tersebut berbunyi,

الْمَشَقَّةُ تَجْلِبُ التَّيْسِير

”Kesukaran bisa menarik kemudahan.”

Melalui kaidah sederhana ini, Imam As-Suyuthi hendak menegaskan, bahwa agama Islam itu memang mudah, relevan untuk diaplikasikan oleh kita, pemeluknya. Salah satu tema yang beliau tawarkan adalah seputar sekian faktor yang memudahkan kita dalam menjalani ibadah. Ada sekitar tujuh faktor sebagaimana di bawah ini,

Pertama, safar (perjalanan). Contohnya, kebolehan meringkas jumlah rakaat salat wajib dan tidak berpuasa di bulan Ramadhan, ketika perjalanan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Demikianlah keterangan Imam An-Nawawi, yang dikutip oleh Imam As-Suyuthi.

Kedua, maradh (sakit). Untuk yang ini, contohnya sangat banyak. Aplikasi sederhananya, ketika kita tidak kuasa untuk melaksanakan salat dalam keadaan berdiri, maka diperbolehkan untuk shalat dalam keadaan duduk. Begitu juga bagi orang yang tidak kuasa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka boleh baginya untuk tidak berpuasa, sesuai dengan aturan yang ada.

Ketiga, Ikrah (paksaan). Gampangnya, paksaan berarti melakukan sesuatu tanpa kehendak. Contoh, orang yang dipaksa untuk mengucapkan kata-kata yang bisa mengubah statusnya menjadi “Kafir”, maka ucapannya tidak dianggap. Dalam arti, dia tidak menjadi kafir dengan ucapan tersebut.

Keempat, Nisyan (lupa). Di dalam kitab Safinatun Naja, Imam Salim bin Abdillah menuturkan,

أعذار الصلاة اثنان: النوم والنسيان

“Udzur shalat ada dua; tidur dan lupa.”

Jadi, semisal kita lupa tidak melaksanakan shalat dzuhur pada waktunya, maka sudah barang tentu kita tidak akan mendapat dosa. Dengan catatan, kondisi tersebut benar-benar disebabkan lupa, tidak ada unsur kecerobohan. Kalau ada unsur kecerobohan, semisal lupa karena keenakan bermain catur, atau sejenisnya, sudah barang tentu kita berdosa.

Kelima, Naqs (kurang). Menurut Imam As-Suyuthi, status “kurang” termasuk macam dari kesukaran yang bisa menarik kemaslahatan. Contohnya, status anak kecil yang tidak dibebani tanggung jawab syariat, semisal shalat, puasa dan lainnya. Contoh lain, perempuan tidak dibebani melaksanakan salat jumat. Kemudahan yang ada ini tidak lain karena kondisi “kurang”, yang melekat pada anak kecil dan perempuan.

Keenam, Usr (kesulitan). Semisal, wajah kita terdapat darah jerawat, dalam keadaan kita sedang melaksanakan salat, maka status shalat yang kita lakukan tetap dikatakan sah. Jadi, darah tersebut tidak menghambat keabsahan shalat yang kita laksanakan. 

Ketujuh, Jahl (ketidaktahuan). Salah satu contohnya bisa dilihat pada pembahasan mu’amalah. Imam Zainuddin al-Malibari, pengarang Fathul Muin, menjelaskan sebagaimana di bawah ini, 

ويجلد أي الامام أو نائبه مكلفا مختارا عالما بتحريم الخمر شرب لغير تداو خمرا

Jadi, dari keterangan di atas, peminum khamr yang berhak dicambuk oleh Imam adalah dia yang tahu bahwa hukum perbuatan tersebut adalah haram. Kalau dia tidak tahu, maka tidak akan dicambuk. 

Dengan melihat penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa agama Islam itu memang mudah. Namun, sekali lagi, pernyataan tersebut bisa dipahami oleh mereka yang memang paham seputar seluk-beluk ajaran Islam. Oleh karena itu, Prof. Nadirsyah Hosen, di dalam buku “Ngaji Fikih (Pemahaman Tekstual dengan Aplikasi yang Kontekstual) mengatakan,

“Di tangan orang alim, Islam menjadi mudah.”

“Di tangan orang jahil, Islam menjadi sulit.”

Semoga sedikit catatan ini bisa memberikan tambahasan wawasan bagi kita semua. Sekian! Terimakasih!  


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.